Shalat merupakan kewajiban yang harus dikerjakan bagi umat muslim, shalat dilakukan dengan menggunakan gerakan-gerakan yang posisinya telah di tentukan sesuai ketentuan sunnah,  tidak sedikit ilmuwan yang membahas dan meneliti gerakan sholat, yang ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Alhasil banyak ilmuwan yang tertarik melakukan penelitian terhadap gerakan shalat. Diantaranya hasil kajian dari universitas Binghamton yang memfokuskan penelitian pada praktik gerakan shalat yang dilakukan secara berulang-ulang, yang hasil kajiannya diterbitkan dalam International Journal of Industrial and Systems Engineering. Dikutip dari www. Binghamton.edu, Sabtu, 28 Agustus 2021, Salah satu Profesor di Universitas Binghamton, Chair Mohammed Khasawneh mengatakan “Satu cara untuk memikirkan pergerakan shalat sama dengan yoga atau terapi fisik yang digunakan untuk merawat sakit pinggang”.

Dalam jurnal penelitian yang ditulis Muhammad Nur Hadi dan Nur Kosim, dan diterbitkan oleh jurnal Mu’allim, http://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/ diakses pada sabtu, 28 Agustus 2021, terdapat beragam manfaat gerakan sholat dalam aspek kesehatan. Misalnya Pada gerakan takbiratul ihram, tubuh dalam posisi berdiri tegak, kemudian mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga dan melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah, gerakan ini dianggap bermanfaat melancarkan aliran darah, getah bening atau limfe, dan kekuatan otot lengan, karena posisi jantung dibawah otak yang memungkinkan darah mengalir lancer keseluruh tubuh, saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah yang kaya dengan oksigen menjadi lancar, dan ketika kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah dapat menghindari gangguan persendian.terutama pada tubuh bagian atas.

Gerakan rukuk sempurna ditandai dengan tulang belakang yang lurus hingga bisa diletakkan segelas air di atas pungung, hingga air tidak tumpah, posisi kepala lurus dengan tulang belakang, dan ini bermanfaat menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertabrae) sebagai penyanggah tubuh dan pusat syaraf, posisi jantung pun sejejar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah, tangan yang bertumpu dilutut membuat relaksasi ototbahu hingga kebawah, bahkan rukuk juga sama seperti latihan kemih untuk mencegah gangguan penyakit prostat. Sementara untuk i’tidal merupakan posisi saat bangun dari rukuk, dimana posisi tubuh kembali tegak dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga, gerakan dari rukuk dan sujud merupakan latihan untuk mendapatkan fungsi pencernaan yang baik, karena organ pencernaan didalam perut mendapatkan fungsi pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Tentunya selain mengkonsumsi makanan tinggi serat, gerakan sholat pun dapat membantu kita memiliki pencernaan yang lancar.

Pada Posisi sujud tubuh menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki dan dahi pada lantai. Gerakan ini memberi manfaat pada aliran getah bening yang dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung diatas otak membuat darah kaya akan oksigen dan mengalir maksimal ke otak. Aliran ini akan berpengaruh ke daya fikir, sehingga sujudlah dengan tuma’ninah dan tidak tergesa-gesa agar kita dapat memasoki darah pada otak dengan cukup sehigga memacu kerja sel-sel otak dan bermanfaat bagi kecerdasan, posisi sujud ini juga dikatakan dapat menghindari gangguan wasir. Bahkan bagi kaum wanita, rukuk maupun sujud memiliki manfaat yang besar bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan. Dan ketika duduk dalam gerakan sholat pada tahiyat awal dan tahiyat akhir memiliki perbedaan terhadap posisi telapak kaki, saat tahiyat awal telapak kaki bertumpuh pada pangkal paha yang terhubungan dengan syaraf Nervus Ischadius posisi ini dapat menghindari nyeri pada pangkal paha. Pada tahiyat akhir sangat bermanfaat bagi pria dimana tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur ini dapat mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada tahiyat awal dan akhir menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.pada saat duduk Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan dan menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum pada wanita bahkan bisa awet muda dan tubuh terasa bugar karena gerakan sholat dapat meregenerasikan sel-sel dalam tubuh melalui setiap gerakannya.

Serta dalam Gerakan salam yaitu memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. Memberikan relaksasi pada otot sekitar leher dan kepala sehingga dapat menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah. Beribadah secara kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar-dalam. Gerakan terakhir dalam shalat ini memberi pengaruh besar pada kekencangan kulit wajah. Gerakan ini tak ubahnya relaksasi bagi wajah dan leher. Yang tak kalah pentingnya, gerakan ini menghindarkan wanita dari serangan migrain dan sakit kepala lainnya.

Untuk mendapatkan manfaat dari sholat dan mewujudkan tubuh yang sehat tentunya kita harus memperbaiki gerakan-gerakan shalat, dan terlebih dahulu memahami ilmu shalat, tatacara shalat, rukun, sunat, makruh, batal, dan fadhilah shalat. Jika dilakukan dengan serius, konsentrasi dan tidak terburu-buru maka besar manfaat yang akan diterima oleh tubuh kita. Ingin tubuh yang sehat, maka mari perbaiki shalat.

Penulis : Tim KKN DR-01 ( Delvina Tri Agustin, Maisa Ismi, M. Fachrianoor Husein, Saskia Sakinah Achmad, Mustafid Sabilillah, Anjarin Weningmutias, Muhammad Rizky Ichsan ) Relasi Agama dan Kesehatan/Sains

Leave a Comment